JIKA kamu suka sejarah masa lalu dan tengah berada di Tanah Suci Mekah, sempatkan mampir ke Museum Al Amoudi. Di museum itu, kamu bakal kenyang informasi seputar benda-benda kuni produk budaya suku-suku atau bangsa Arab masa silam.
Peradaban masa silam atau zaman old bangsa Arab menyimpan keunikan tersendiri. Kita bisa melihat keunikan dan sejarah panjang bangsa Arab di Museum Al Amoudi yang terletak di daerah El Shimeisi.
Lokasi museum tepat di pinggir jalan raya Mekah - Jeddah, Arab Saudi. Bagi jamaah umroh, tour ke museum ini umumnya diberikan setelah rangkaian kegiatan umroh selesai. Jamaah akan dibawa ke museum ini, sebelum melanjutkan perjalanan ke Kota Jeddah untuk terbang pulang ke Tanah Air.
Dari bagian depan, museum ini mirip dengan benteng kuno. Temboknya terbuat dari campuran tanah liat dan susu dengan warga khas kecoklatan. Di museum seluas 2.000 meter persegi ini, pengunjung bisa melihat arsitektur rumoh kuno bangsa Arab, lengkap dengan bagian dapur dan sumurnya.
Bagian dapur terletak di bagian bawah. Pintunya rendah dengan lantai yang juga menurun. Alhasil, pengunjung pun harus merunduk jika ingin memasuki areal dapur. Sementara lantai atas digunakan untuk ruang keluarga.
Museum ini juga menyimpan aneka perlengkapan rumah tangga, aneka permainan, berburu, hingga peralatan berperang bangsa Arab. Hewan-hewan hasil buruan yang telah diawetkan juga dipajang di museum ini.
Di museum ini juga ada penjara yang digunakan bangsa Arab zaman dulu. Pengunjung juga bisa melihat dan mencoba alat pembuat kain tenun tradisional yang digunakan oleh bangsa-bangsa Arab.
Museum ini juga didesain kece dan instagramable,sehingga ramah bagi para pecinta fotografi. Pengelola menyediakan tenda-tenda tradisional bangsa Arab dengan pernak-pernik yang menarik untuk difoto. Pengunjung pun bisa dengan leluasa mengabadikan setiap sudut museum.
Bagian museum yang paling menarik perhatian saya adalah ruangan yang menyimpan berbagai macam koleksi alat musik. Aneh juga melihat bangsa Arab yang konon sangat ketat dalam menjalankan syariah Islam, tetapi menyimpan peralatan musik macam biola, piano, hingga gitar.
Tentunya alat-alat musik ini juga pernah dimainkan to? Padahal oleh kaum puritan, musik kerap dicap sebagai barang haram. Namun museum ini kaya dengan koleksi peralatan musik hingga broadcasting.
Ada semacam studio lengkap dengan kamera dan booth foto kotak televisi. Pengunjung bisa masuk ke dalamnya dan berakting layaknya presenter televisi. Menurut saya, museum ini adalah khasanah kebudayaan lain dari Bangsa Arab. Di satu sisi mereka ketat dalam beragama, namun juga haus terhadap hiburan.
Dari bagian depan, museum ini mirip dengan benteng kuno. Temboknya terbuat dari campuran tanah liat dan susu dengan warga khas kecoklatan. Di museum seluas 2.000 meter persegi ini, pengunjung bisa melihat arsitektur rumoh kuno bangsa Arab, lengkap dengan bagian dapur dan sumurnya.
BACA JUGA : BEGINI TERNYATA RASA SUSU UNTA YANG BERKHASIAT
Bagian dapur terletak di bagian bawah. Pintunya rendah dengan lantai yang juga menurun. Alhasil, pengunjung pun harus merunduk jika ingin memasuki areal dapur. Sementara lantai atas digunakan untuk ruang keluarga.
Museum ini juga menyimpan aneka perlengkapan rumah tangga, aneka permainan, berburu, hingga peralatan berperang bangsa Arab. Hewan-hewan hasil buruan yang telah diawetkan juga dipajang di museum ini.
Museum Al Amoudi juga memiliki koleksi peralatan musik hingga penyiaran. Museum ini benar-benar menggambarkan perkembangan budaya arab masa silam hingga era kekinian. Yang paling banyak diminati, pengunjung juga bisa mencoba busana tradisional Bangsa Arab, termasuk jubah kebesaran raja-raja Arab zaman dulu.
Di museum ini juga ada penjara yang digunakan bangsa Arab zaman dulu. Pengunjung juga bisa melihat dan mencoba alat pembuat kain tenun tradisional yang digunakan oleh bangsa-bangsa Arab.
Museum ini juga didesain kece dan instagramable,sehingga ramah bagi para pecinta fotografi. Pengelola menyediakan tenda-tenda tradisional bangsa Arab dengan pernak-pernik yang menarik untuk difoto. Pengunjung pun bisa dengan leluasa mengabadikan setiap sudut museum.
Bagian museum yang paling menarik perhatian saya adalah ruangan yang menyimpan berbagai macam koleksi alat musik. Aneh juga melihat bangsa Arab yang konon sangat ketat dalam menjalankan syariah Islam, tetapi menyimpan peralatan musik macam biola, piano, hingga gitar.
Tentunya alat-alat musik ini juga pernah dimainkan to? Padahal oleh kaum puritan, musik kerap dicap sebagai barang haram. Namun museum ini kaya dengan koleksi peralatan musik hingga broadcasting.
Ada semacam studio lengkap dengan kamera dan booth foto kotak televisi. Pengunjung bisa masuk ke dalamnya dan berakting layaknya presenter televisi. Menurut saya, museum ini adalah khasanah kebudayaan lain dari Bangsa Arab. Di satu sisi mereka ketat dalam beragama, namun juga haus terhadap hiburan.
Keren juga museumnya. Luas juga ya, arealnya.
BalasHapusiya. banyak koleksinya
Hapus