DOLAN ke Kudus? Jangan pulang dulu sebelum nyoba jajanan intip ketan khas Kudus. Penganan ini memang masih belum sepopuler jenang kudus, madumongso, atau pun keciput yang jadi jajanan khas Lebaran di Kudus.
Bagi warga Kudus, intip ketan biasanya menjadi teman berbuka saat Bulan Ramadan. Bentuknya berbeda dengan intip ketan solo yang kriuk layaknya kerupuk. Meski sama-sama berbahan ketan, Intip ketan khas Kudus masuk ke jajaran kue basah.
Cara membuatnya pun cukup mudah. Ketan yang sudah direndam semalam, dicampur dengan bahan baku lain seperti parutan kelapa dan garam. Untuk membuatnya, ketan di tuang di atas wajan tanah liat. Di atasnya kemudian ditaburi gula pasir. Tutup beberapa saat hingga bagian bawah intip ketan terlihat agak gosong.
Perpaduan garam dan gula menjadikan penganan ini berasa gurih dan manis. Ukurannya pun tak sebesar intip ketan khas solo. Hampir mirip dengan ukuran jajanan serabi. Harganya pun cukup murah, hanya Rp 2.000 untuk setiap intip ketan.
BACA JUGA : KAOYA LONTAR, JAJANAN LANGKA DARI REMBANG
Ada seorang pedagang yang setia menjual penganan keran ini. Suroso (50) namanya. Menjelang Ramadan, ia biasa mangkal di arena tradisi Dandangan di sekitar menara Kudus. Memasuki Ramadan, ia pindah ke sekitar Alun-alun Kudus. Selebihnya, ia kerap terlihat mangkal di depan Pasar Kliwon.
Selain Suroso, ada Prapti (40), yang juga berjualan intip ketan. Ia biasa mangkal di Jalan Sunan Kudus, tak jauh dari kompleks Menara Kudus. Konon, intip ketan memang sudah ada sejak era Sunan Kudus.
Selain bahan-bahannya mudah didapat dan proses pembuatannya cukup mudah, penganan ini juga cukup mengenyangkan. Penasaran dengan jajanan khas yang satu ini, silakan berburu saat dolan ke Kota Kretek... hmmm. Maknyusss...
0 komentar:
Posting Komentar